Berita Terkini

KPU Haltim gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pada Pemilih Pemula

KPU Haltim Gelar  Sosialisasi Pendidikan Pemilih Hadapi

Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024

MABA, kab-halmaheratimur.kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) mulai melaksanakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih dengan basis Pemilih Pemula yang di pusatkan di Aula SMK Negeri 1 Halmahera Timur, Kamis (16/9/2021).

Kegiatan yang dilaksnakan di Aula SMK 1 Negeri Haltim tersebut dihadiri oleh 50 peserta yang semunya merupakan siswa-siswi kelas 2 dan 3 SMK negeri 1 Halmaera Timur. Sosialisasi Pendidikan Pemilih dibuka langsung oleh Ketua Divisi Ketua Disivisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Halmahera Timur, Rahmawati B. Bangsa.

Rahmawati dalam sambutanya  menyampaikan bahwa agenda sosialisasi Pendidikan Pemilih dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun, baik melalui sosialisasi tatap muka maupun melalui media social (facebook, WhatsApp, Youtobe) hingga pelaksaan Tahapan Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024. " Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan informasi Pemilu dan Pemilihan, Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada Pemilih pemula terkait hak dan kewajiban berdemokrasi pada Pemilu dan Pemilihan, dan meningkatkkan angka partispasi Pemilih pemula pada Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024," ujar Rahma.

Kata dia, untuk mengahadapi Pemilu dan Pemilihan serantak tahun 2024, KPU RI meluncurkan program Pendidikan Pemilih yang secara bertahap dilaksanakan secara berjenjang oleh seluruh jajaran KPU dari pusat hingga ke daerah untuk mendorong peningkatan partispasi masyarakat dalam mengahadapi Pemilu dan Pemilihan serantak tahun 2024.

"Program Pendidikan Pemilih tersebut difokuskan pada Daerah Partisipasi Rendah, Daerah Potensi Pelanggaran Pemilu Tinggi dan Daerah Rawan Konflik atau Bencana sebagai proyek Prioritas pada Program Nasional," ujarnya.

Dikatakan, dengan adanya program tersebut, KPU Kabupaten Halmahera Timur melakukan sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada masyarakat dengan fokus kepada daerah atau kecamatan yang tingkat partsiapasinya rendah.

"Pada Pemilihan terakhir 2020 tingkat partsiapasi pemilih di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 83.20%, angka ini meningkat 14% dari Pilkda serentak tahun 2015 yakni sebesar 69.70%. Jika dilihat tingkat partisipasi per kecamatan, Kecamatan Kota Maba menempati posisi dengan tingkat partisiapsi terendah dari 10 kecamatan yakni sebesar 72.82%, sementara partsiapasi tertinggi adalah Kecamatan Maba Tengah yakni sebesar 88,23%," ungkapnya.

Memang secara nasional, KPU Kabupaten Halmahera Timur tidak masuk dalam kategori daerah dengan partisiapasi rendah, apalagi rawan konflik, sebab daerah yang masuk kategori rendah partisapasi adalah tingkat partisipasinya di bawah 70%, sementara tingkat partisipasi diatas 70 % masuk dalam kategori Pengembangan Sistem Sosial Pendidikan Pemilih (Sosdiklih), Pada posisi ini, KPU Kabupaten Halmahera Timur masuk dalam Kategori tersebut bersama 182 Kabupaten/Kota lainnya se-Indonesia. Papar Rahma.

Sosialisasi pendidikan pemilih kepada masyarakat khususnya kepada Pemilih Pemula pada intinya adalah untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi sebagai system politik yang dinaut Negara kita. Salah satunya adalah pentingnya Pemilu dan pemilihan bagi keberlangsungan Negara demokratis.

“Pemilu dan pemilihan itu penting karena menjadi arena bagi warga negara untuk mengekspresikan hak untuk berpendapat, hak untuk berkumpul dan berserikat, hak untuk bebas dari rasa takut, yang artinya bahwa Pemilu dan Pemilihan merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat”. katanya.

Tujuan Pemilu atau Pemilihan adalah agar rakyat memilih pemimpin mulai dari pusat hingga daerah secara konstitusional, legitimasi warga Negara menjadi penting bagi Pemimpin dalam menjalankan pemerintahan. Tujuan lainnya adalah agar rakyat dapat memilih wakil-wakilnya di parlemen sebagai tempat menyalurkan aspirasi dan kepentingan, dan yang terakhir adalah sebagai sarana partisipasi masyarakat. "Partisipasi pemilih dalam Pemilu atau Pemilihan memang menjadi salah satu indikator dalam sebuah Negara demokrasi, tinggi atau rendahnya kualitas demokrasi di sebuah Negara salah satunya diukur dari situ. Indikator lainnya adalah hadirnya pemilih cerdas dan rasional (yang juga termasuknya didalamnya adalah pemilih pemula) yang menghiasi nuansa Pemilu dan Pemilihan," pungkas Rahma menutup. (Uky/foto:Dani).

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 860 kali